Rangkuman Metode Asesmen - Modul 1 - UbD
Hai hai, halo halo Ibu dan Bapak. Salam dan bahagia!
Pada video sebelumnya, Ibu dan Bapak telah mempelajari tentang assessment for, assessment as, dan assessment of learning.
Sekarang, mari kita memahami lebih dalam mengenai metode asesmen.
Untuk memulai pembahasan ini, mari kita mulai dengan sebuah cerita.
Cerita Singkat: Bastian dan Xince
Bayangkan ada dua murid, yaitu Bastian dan Xince.
Keduanya berada di kelas 5 dan mempelajari topik yang sama: puisi.
Pada ujian akhir tertulis, nilai Bastian lebih rendah dari Xince.
Namun, ketika diminta membuat puisi yang baik, justru Bastian lebih unggul.
Pertanyaannya:
Bagaimana seharusnya guru menyikapi hal ini?
Asesmen dalam Paradigma Baru
Ibu dan Bapak tentu tahu bahwa asesmen harus:
-
Disesuaikan dengan kompetensi dan tujuan belajar murid
-
Dirancang secara adil, proporsional, valid, dan reliable
-
Bertujuan menjelaskan kemajuan belajar serta menentukan langkah selanjutnya
Dalam paradigma baru, guru diharapkan melakukan asesmen yang berorientasi pada proses, bukan hanya hasil akhir.
Tiga Pendekatan Asesmen
-
Asesmen Diagnostik
Dilakukan di awal pembelajaran atau saat memasuki topik baru.
Tujuannya: mengetahui kapasitas awal murid di kelas. -
Asesmen Formatif
Terintegrasi dengan proses pembelajaran, untuk melihat dan mendorong kemajuan belajar murid.
Contoh:-
Penilaian diri (self-assessment)
-
Penilaian antarteman (peer-assessment)
-
Refleksi metakognitif
-
-
Asesmen Sumatif
Digunakan untuk menguatkan konsep dan memastikan capaian hasil belajar.
Tiga Teknik Asesmen Umum
-
Observasi
Murid diamati secara berkala.
Fokus bisa menyeluruh atau individu.
Misal: guru Bahasa Inggris mengamati kepercayaan diri murid berbicara selama satu bulan.“Teman-teman, bagaimana kalau tugas dari Bu Ellen kita buat dalam bentuk drama?”
-
Asesmen Kinerja (Performa)
Berupa praktik, seperti:-
Presentasi
-
Pidato
-
Gerakan atau permainan (olahraga)
-
Produk: puisi, brosur, proyek, atau portofolio
Guru bisa memberi kebebasan murid memilih bentuk bukti kemajuan belajar sesuai minat mereka.
-
-
Tes Tertulis atau Lisan
Biasanya digunakan untuk menguji pengetahuan.
Tapi sebenarnya juga bisa mengukur pemahaman, misalnya:-
Refleksi konsep
-
Studi kasus
-
Keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari
-
Empat Jenis Instrumen Asesmen
-
Rubrik
Panduan menilai capaian murid dengan skor.-
Terdiri dari beberapa indikator
-
Masing-masing indikator memiliki empat kategori capaian
-
Tiap kategori memiliki kriteria yang jelas
-
-
Checklist
Daftar informasi atau elemen yang diamati.
Misal: saat murid melakukan storytelling, guru/murid menilai menggunakan daftar isian. -
Catatan Anekdotal
Catatan singkat hasil observasi perilaku murid.
Dilengkapi dengan latar belakang dan analisis.
Misal: saat diskusi kelompok, guru mencatat siapa yang aktif atau pasif. -
Lembar Pengamatan
Berisi catatan perkembangan kompetensi murid dalam mata pelajaran tertentu.
Siapa yang Bisa Melakukan Asesmen?
Pelaku asesmen tidak harus selalu guru.
Bisa juga:
-
Murid menilai diri sendiri
-
Murid menilai murid lain (sejenjang atau lintas jenjang)
-
Staf sekolah atau orang tua dilibatkan sebagai tim penilai
Bisa menggunakan satu jenis asesmen atau mengombinasikannya.
Penutup
Demikian, Ibu dan Bapak Guru, beberapa hal tentang metode asesmen.
Kini, kita tahu bahwa dalam pembelajaran paradigma baru:
-
Asesmen harus mengakomodir keseluruhan proses belajar murid
-
Harus disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid
Pastinya, sekarang Ibu dan Bapak lebih siap untuk menerapkan asesmen yang lebih bermakna!
Salam dan bahagia, Ibu dan Bapak Guru Hebat.
Sampai jumpa! Hai hai!
Post a Comment for "Rangkuman Metode Asesmen - Modul 1 - UbD"
Post a Comment