Widget HTML #1

Pengalaman Menjembatani Perbedaan Budaya Peserta Didik

 

🧠 Pemahaman Materi: Culturally Responsive Teaching (CRT)

Culturally Responsive Teaching (CRT) adalah pendekatan pembelajaran yang:

  • Mengakui dan menghargai keberagaman budaya peserta didik, serta

  • Mengintegrasikan nilai, norma, dan cara berpikir dari latar belakang budaya yang beragam ke dalam pembelajaran.

Tujuan CRT:

  • Menumbuhkan rasa memiliki dan aman bagi semua siswa.

  • Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan belajar peserta didik.

  • Membantu guru menyampaikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa.

Prinsip-prinsip utama CRT:

  1. Menghargai identitas budaya peserta didik.

  2. Mengintegrasikan budaya lokal ke dalam konteks pembelajaran.

  3. Membangun hubungan yang saling menghormati antara guru dan siswa.

  4. Menyesuaikan strategi pengajaran agar inklusif dan adil.


✍️ Contoh Jawaban Refleksi: Pengalaman Menjembatani Perbedaan Budaya

Apakah Bapak/Ibu Guru memiliki peserta didik yang berlatar belakang budaya berbeda?

Ya, saya memiliki peserta didik dari latar belakang budaya yang beragam, seperti siswa yang berasal dari suku Jawa, Sunda, Batak, dan beberapa dari keluarga transmigran luar Jawa. Masing-masing memiliki nilai-nilai, cara berkomunikasi, dan kebiasaan belajar yang berbeda.

Apa saja hal yang Bapak/Ibu Guru pertimbangkan saat merancang pembelajaran tersebut?

Dalam merancang pembelajaran, saya mempertimbangkan beberapa hal penting:

  1. Mengenali latar belakang budaya peserta didik melalui asesmen awal informal seperti percakapan, observasi, dan angket minat.

  2. Menggunakan contoh dan konteks lokal yang relevan dengan budaya siswa. Misalnya, ketika mengajarkan peta budaya atau sebaran penduduk pada pelajaran Geografi, saya mengaitkan materi dengan keberagaman adat di daerah mereka.

  3. Memberi ruang ekspresi budaya seperti presentasi kelompok yang memperkenalkan budaya daerah masing-masing.

  4. Menciptakan lingkungan kelas yang inklusif, di mana semua budaya dihargai dan tidak ada stereotip negatif.

  5. Menghindari bias bahasa dan simbol dalam materi ajar, agar semua siswa merasa aman dan dihargai.

Dengan strategi ini, saya melihat peningkatan partisipasi dari siswa-siswa yang sebelumnya cenderung pasif. Mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk aktif dalam diskusi.

Post a Comment for "Pengalaman Menjembatani Perbedaan Budaya Peserta Didik"