Widget HTML #1

Penerapan CRT dalam Pembelajaran

 Terima kasih, Bapak/Ibu Guru. Berikut penjelasan materi “Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dalam Pembelajaran” berdasarkan dokumen yang Anda lampirkan:


💡 Pengertian Culturally Responsive Teaching (CRT)

CRT adalah pendekatan pembelajaran yang:

  • Mengintegrasikan budaya, karakteristik, kebiasaan, dan pengalaman peserta didik ke dalam proses pembelajaran.

  • Bertujuan tidak hanya untuk pencapaian akademis, tetapi juga untuk pengembangan pribadi, sosial, budaya, dan kewarganegaraan peserta didik.

CRT sangat relevan ketika kita mengajar di kelas yang beragam secara budaya, dan membantu membangun lingkungan belajar yang aman, nyaman, serta berpihak pada peserta didik.


🧠 Komponen Utama CRT

  1. Kesadaran Multikultural Guru

    • Guru perlu memiliki kesadaran multikultural yang kritis.

    • Artinya, guru perlu mampu merefleksikan nilai, kepercayaan, dan persepsi budayanya sendiri.

    • Ini membantu guru menghindari stereotip, memahami perbedaan peserta didik, dan membangun relasi yang inklusif.

  2. Pemanfaatan Budaya sebagai Filter Belajar

    • Budaya menjadi alat bantu untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan akademik.


🧩 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis CRT

(Berdasarkan Gay, 2000)


No. Langkah Penjelasan
1. Identitas Diri Peserta didik diajak untuk mengenal identitas budayanya yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.
2. Pemahaman Budaya Peserta didik mengkonstruksikan pemahaman budaya dengan ilmu pengetahuan baru yang diperoleh dari berbagai sumber.
3. Kolaborasi Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk membahas konsep dan perspektif budaya.
4. Berpikir Kritis & Refleksi Peserta didik membandingkan hasil diskusi dengan teori yang ada dengan bimbingan guru.
5. Konstruksi Transformatif Peserta didik menyajikan pemahaman mereka melalui sebuah proyek pembelajaran.

🎯 Tujuan Utama CRT

  • Menciptakan pembelajaran yang relevan secara budaya.

  • Mengembangkan empati dan apresiasi terhadap keragaman.

  • Mengatasi kesenjangan akademik karena perbedaan latar belakang.

  • Mendorong partisipasi aktif dan pembelajaran yang lebih bermakna.


✍️ Kesimpulan Praktis bagi Guru

Sebagai guru geografi atau mata pelajaran lainnya:

  • Gunakan peta budaya lokal saat menjelaskan wilayah atau fenomena geografis.

  • Ajak siswa bercerita tentang budaya asalnya saat membahas persebaran penduduk.

  • Libatkan siswa dalam proyek berbasis budaya, seperti membuat dokumentasi budaya lokal.

Berikut adalah contoh pembelajaran Geografi berbasis pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) untuk kelas X SMA yang dapat Anda terapkan dalam Kurikulum Merdeka.


🗺️ Tema: Persebaran Penduduk dan Budaya di Indonesia

💡 Topik: Dinamika Persebaran Penduduk dan Keragaman Budaya

🎯 Capaian Pembelajaran (CP)

Peserta didik memahami dan menganalisis dinamika kependudukan dan kebudayaan sebagai hasil interaksi manusia dengan ruang dan lingkungan.


✍️ Contoh Pembelajaran Berbasis CRT

Langkah 1: Identitas Diri Peserta Didik

Tujuan: Mengenali identitas budaya masing-masing peserta didik.

Aktivitas:

  • Guru mengawali dengan pertanyaan reflektif:

    "Dari mana asal-usul keluarga kalian? Ceritakan satu hal khas dari daerah tersebut."

  • Peserta didik diminta menuliskan dan menceritakan secara singkat asal daerah, bahasa daerah, adat istiadat, atau tradisi yang mereka kenal.


Langkah 2: Pemahaman Budaya

Tujuan: Mengkaitkan budaya lokal dengan konsep persebaran penduduk dan budaya.

Aktivitas:

  • Guru menyajikan peta persebaran suku bangsa dan kebudayaan di Indonesia.

  • Peserta didik menganalisis bagaimana kondisi geografis memengaruhi persebaran budaya, misalnya:

    • Suku Sasak di Nusa Tenggara Barat banyak tinggal di wilayah pegunungan.

    • Suku Bugis banyak merantau ke wilayah pesisir karena latar belakang sebagai pelaut.


Langkah 3: Kolaborasi

Tujuan: Mengembangkan pemahaman budaya secara tim.

Aktivitas:

  • Peserta didik dikelompokkan berdasarkan daerah asal atau minat budaya.

  • Setiap kelompok memilih satu budaya daerah (contoh: Minangkabau, Batak, Dayak, Osing, Bugis).

  • Tugas: Membuat poster interaktif atau infografis yang menampilkan:

    • Persebaran geografis suku tersebut.

    • Sistem sosial atau budaya.

    • Hubungan budaya dengan kondisi lingkungan alamnya.


Langkah 4: Berpikir Kritis dan Refleksi

Tujuan: Menguji pemahaman melalui perbandingan dan refleksi.

Aktivitas:

  • Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya.

  • Kelas diajak berdiskusi:

    • Apa persamaan dan perbedaan antar budaya?

    • Bagaimana lingkungan memengaruhi cara hidup mereka?

    • Apakah budaya dapat berubah karena faktor migrasi?


Langkah 5: Konstruksi Transformatif

Tujuan: Mendorong aksi nyata berbasis pemahaman budaya.

Aktivitas:

  • Siswa membuat video pendek berdurasi 2–3 menit tentang:

    “Peran Budaya Lokal dalam Kehidupan Masyarakat dan Pengaruh Geografis terhadapnya”

  • Video diunggah ke platform kelas (Google Classroom/YouTube kelas), dan diberikan umpan balik dari guru dan teman.


🎓 Nilai-Nilai CRT yang Diintegrasikan


Nilai Contoh dalam Pembelajaran
Inklusif Semua budaya siswa diangkat dalam diskusi pembelajaran.
Berpihak pada siswa Siswa diberi ruang untuk mengenali identitas budayanya sendiri.
Kritis Mendorong siswa berpikir tentang hubungan antara budaya, ruang, dan lingkungan.
Reflektif Memberikan waktu untuk mengevaluasi pemahaman melalui diskusi terbuka dan refleksi.
mmmm

Post a Comment for "Penerapan CRT dalam Pembelajaran"