PEMBELAJARAN MENDALAM (PM)
π RINGKASAN NASKAH AKADEMIK PEMBELAJARAN MENDALAM (PM)
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah – Februari 2025
π 1. Latar Belakang
-
Indonesia menghadapi krisis pembelajaran, terlihat dari rendahnya skor PISA (literasi, numerasi).
-
Pendidikan masih fokus pada ceramah dan hafalan → kurang menumbuhkan berpikir kritis dan kreativitas.
-
PM hadir sebagai transformasi pembelajaran untuk menjawab tantangan abad ke-21 dan memaksimalkan potensi bonus demografi 2035 serta menyongsong Indonesia Emas 2045.
π― 2. Tujuan Naskah Akademik PM
-
Menjadi landasan kebijakan Kemendikdasmen dalam menerapkan PM.
-
Menyediakan panduan pengembangan program, sumber daya, dan infrastruktur.
-
Mendeskripsikan strategi implementasi PM yang sistematis.
π 3. Definisi Pembelajaran Mendalam
PM adalah pendekatan pembelajaran yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik.
π 4. Prinsip-Prinsip PM
-
Berkesadaran (Mindful): Siswa hadir secara penuh secara mental dan emosional.
-
Bermakna (Meaningful): Menghubungkan materi dengan konteks nyata dan pengalaman hidup.
-
Menggembirakan (Joyful): Belajar tanpa tekanan, penuh semangat dan antusias.
π§© 5. Kerangka Kerja PM
Terdiri dari 4 komponen utama:
-
Dimensi Profil Lulusan (8 dimensi): Iman, kewargaan, berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, mandiri, sehat, komunikasi.
-
Prinsip Pembelajaran: Berkesadaran, Bermakna, Menggembirakan.
-
Pengalaman Belajar: Kontekstual, interaktif, reflektif.
-
Kerangka Pembelajaran: Praktik pedagogis, kemitraan, lingkungan belajar, teknologi.
π§ 6. Landasan Filosofis dan Pedagogis
-
Berdasarkan pemikiran tokoh seperti Ki Hajar Dewantara, KH Ahmad Dahlan, Romo Mangunwijaya, dll.
-
Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi alat perubahan sosial dan pembentukan karakter utuh.
π 7. Landasan Teoretis
-
Mengacu pada teori Deep Learning oleh Marton & SΓ€ljΓΆ (1976), Kolb (1984), Fullan (2018).
-
Fokus pada pemahaman konsep dan penerapannya dalam konteks baru.
-
Didukung teori konstruktivisme (Piaget, Vygotsky), Habits of Mind (Costa & Kallick), dan model 3P (Biggs & Moore).
π 8. Landasan Sosiologis
-
Pendidikan berperan penting membangun karakter bangsa di tengah keberagaman.
-
PM memperkuat pendidikan holistik yang kontekstual dengan budaya lokal.
⚖️ 9. Landasan Yuridis
-
Sesuai UUD 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003.
-
Mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila.
-
Diatur dalam PP No. 57 Tahun 2021 terkait suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan.
π 10. Strategi Implementasi PM
-
Transformasi kurikulum, asesmen, dan pembelajaran.
-
Penguatan peran guru, kepala sekolah, dan pengawas.
-
Penataan ulang Capaian Pembelajaran agar fokus pada esensial.
-
Pengembangan bahan ajar, video pembelajaran, dan Buku Guru/Siswa.
-
Penguatan komunitas belajar (MGMP, KKG).
-
Penggunaan teknologi digital secara efektif.
π§ͺ 11. Asesmen dalam PM
-
Formative untuk umpan balik proses.
-
Summative untuk pemetaan capaian pembelajaran.
-
Menekankan asesmen otentik dan holistik.
✅ 12. Rekomendasi Kunci
-
Kurangi beban administratif guru.
-
Latih guru dalam pendekatan PM secara intensif dan terintegrasi.
-
PPG harus memasukkan PM, nilai, BK, dan growth mindset.
-
Wujudkan ekosistem pembelajaran kolaboratif dan kontekstual.
-
Penguatan regulasi dan monitoring implementasi PM.
π Kesimpulan
PM bukan pendekatan baru, namun penyempurnaan dan penekanan ulang terhadap proses belajar yang humanis dan bermutu. PM adalah katalisator utama dalam mentransformasi sistem pendidikan Indonesia menuju keadilan, kualitas, dan relevansi global.
Post a Comment for "PEMBELAJARAN MENDALAM (PM)"
Post a Comment