Widget HTML #1

Menyelaraskan Kebutuhan Peserta Didik dengan Tujuan Pembelajaran

 Salam dan Bahagia, Ibu dan Bapak Guru!

Kita berjumpa kembali dalam modul Memahami Murid. Pada materi-materi sebelumnya, kita telah belajar mengenai ragam pemetaan dan kebutuhan murid. Kali ini, kita akan belajar bagaimana menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran.


Ilustrasi Kasus: Pak Usro, Guru Kelas 4 SD

Mari kita simak cerita dari Pak Usro, guru kelas 4 SD, yang sedang mengalami kebingungan.

"Saat melakukan asesmen diagnostik untuk mata pelajaran IPA, saya menemukan bahwa 40% murid belum paham wujud zat, 50% sudah paham, dan 10% bahkan sudah bisa menyebutkan beberapa bentuk perubahan zat sederhana. Saya harus melakukan sesuatu agar semua murid tetap bisa belajar dengan nyaman dan sesuai dengan tahap perkembangannya."

Pak Usro pun melihat kembali tujuan pembelajaran, lalu membagi murid ke dalam tiga kelompok: A, B, dan C, sesuai hasil asesmen diagnostik. Masing-masing kelompok diberikan tujuan pembelajaran yang berbeda.

"Mudah-mudahan dengan begini, murid-murid saya dapat belajar sesuai kemampuannya."


Tantangan Guru: Murid dengan Kemampuan Beragam

Situasi seperti yang dialami Pak Usro sering terjadi di kelas. Adanya kemampuan dan kebutuhan murid yang beragam merupakan tantangan tersendiri, terutama saat menghadapi materi baru yang memerlukan pemahaman prasyarat tertentu.

Pak Usro menyadari bahwa sebelum memahami perubahan wujud zat, murid harus terlebih dahulu memahami konsep wujud zat. Karena tidak semua murid memiliki pemahaman yang sama, ia pun membagi kelompok dan memberikan tujuan pembelajaran yang berbeda.


Solusi: Pembelajaran Berdiferensiasi

Apa yang dapat kita lakukan dalam situasi seperti ini?

Menurut Carol Ann Tomlinson, pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan melalui tiga pendekatan utama:

  1. Modifikasi Proses

  2. Modifikasi Produk Akhir

  3. Modifikasi Konten

Dengan pendekatan ini, guru dapat menyesuaikan tujuan pembelajaran, konten, aktivitas, bahkan produk akhir, sesuai kebutuhan, minat, dan kemampuan murid.


Contoh Penerapan di Kelas Pak Usro

Setelah membagi kelompok berdasarkan asesmen, Pak Usro menyusun tujuan pembelajaran masing-masing kelompok. Ini sudah termasuk dalam diferensiasi proses. Tujuannya, agar murid belajar sesuai level kemampuannya masing-masing, tanpa dipaksa memahami sesuatu yang prasyaratnya saja belum dikuasai.

Ke depan, pengelompokan ini akan membantu Pak Usro melakukan diferensiasi pada produk akhir dan konten.


Suasana Kelas Pak Usro

"Selamat pagi, anak-anak! Untuk belajar IPA hari ini, kita akan bekerja dalam kelompok. Materi kita adalah wujud zat dan perubahannya. Kalian akan mempelajari ragam zat benda, perubahannya, faktor yang mempengaruhi, dan bagaimana hal ini berguna dalam kehidupan sehari-hari."

Pak Usro mengajak murid mendiskusikan pertanyaan seperti:

"Apa yang ingin kalian ketahui dari materi ini?"

Lalu, ia menjelaskan rencana proyek akhir yang bisa berbentuk video, lagu, komik, demonstrasi, atau karya lainnya.

Setiap kelompok bebas memilih bentuk proyek akhir yang mereka sukai. Pak Usro juga menyediakan alat bantu belajar seperti poster, buku teks, dan video.

"Tentukan peran dalam kelompok, dan gunakan panduan serta alat bantu sebaik mungkin."

Dengan ini, Pak Usro telah melakukan ketiga jenis diferensiasi:

  • Proses

  • Produk akhir

  • Konten


Penutup

Silakan, Ibu dan Bapak Guru, gunakan jenis diferensiasi sesuai dengan kondisi kelas Anda.

Ingatlah: Guru bukan satu-satunya sumber belajar di kelas. Libatkanlah murid dalam proses belajar mereka.

Bagaimana caranya? Kita akan pelajari lebih lanjut pada materi selanjutnya.


Semangat terus belajar, Ibu dan Bapak Guru Hebat!
Salam dan Bahagia. 🌟

Post a Comment for "Menyelaraskan Kebutuhan Peserta Didik dengan Tujuan Pembelajaran"